"Menabrak seseorang di jalan, meraih buku yang sama di perpustakaan, atau berjalan di bawah payung seseorang ... Saya pikir bahwa jatuh cinta akan menjadi istimewa. Saya tidak bisa membayangkan ... bahwa saya akan jatuh karena hal seperti ini."
-Reply 1997-
-Reply 1997-
Bila dilihat lebih lanjut, sedikit kutipan kalimat diatas terdengar sangat romantis, tapi juga klise. Bahkan sangat jrang terjadi di kehidupan nyata. Ya.. itu benar, karena kejadian yang ditulis dalam kalimat itu hanya ada dalam di dalam adegan drama-drama Korea yang sering saya tonton. Bukannya tidak mungkin terjadi, hanya saja kemungkinan terjadinya jatuh cinta karena kejadian yang disebutkan tadi sangatlah kecil.
Tidak dipungkiri, saya juga memimpikan adegan-adegan dalam drama terjadi di kehidupan nyata saya *Efek Penggemar Drama Akut* Siapa yang tidak mau, ketika sedang asik diperpustakaan atau di toko buku, kita mengambil buku yang sama dengan seseorang, kemudian berpandangan cukup lama karena sama-sama terkejut, setelah itu berkenalan dan akhirnya jatuh cinta. Sungguh kisah percintaan yang romantis.
Bagi saya, efek sebuah drama dalam kehidupan nyata cukup berpengaruh. Karenanya, saya sering memimpikan hal-hal indah dalam drama terjadi di kenyataan. Atau mungkin itu karena saya yang terlalu "lebay" menanggapi sebuah drama *Sepertinya Begitu* Entah kenapa, pengennya ada seseorang yang selalu ada disamping kita, ada sahabat yang selalu mendukung kita, setidaknya satu orang saja, seperti tokoh utama dalam drama yang memiliki seorang sahabat sejati yang sangat bisa dipercaya dan bisa diandalkan, dan pastinya kisah cinta si wanita tokoh utama dalam drama sering berakhir dengan pria pemilik perusahaan yang kaya raya.
Inilah salah satu jeleknya drama. Membuat orang-orang yang "lebay" dalam menanggapi drama jadi berekspektasi terlalu tinggi. Bahkan kesannya jadi seperti menjual mimpi. Bertemu dengan pria kaya, yang kemudian jatuh cinta dan menikah dengannya.*Wish*
Ceritanya pun begitu-begitu saja, tentang empat orang tokoh utama yang cerita cintanya sudah bukan lagi cinta segitiga, tapi diganti menjadi cinta segiempat yang lebih ribet. Salah satu tokoh utamanya pasti ada yang baru kembali dari Luar Negeri. Di tengah cerita pasti ada mantan pacar a.k.a first love dari si pria tokoh utama yang ingin kembali lagi bersama, yang sifatnya sedikit antagonis. Dan yang bikin saya sebel, kenapa selalu saja si wanita tokoh utama dicintai oleh dua orang pria kaya sekaligus *Geleng-geleng Kepala* Kalau sudah begitu, salah satu tokohnya pasti akan mengalah dan memilih untuk merelakan si wanita dengan pria tokoh utama. Sudah sangat gampang ditebak kan??
Walaupun begitu, cerita dalam drama tetap selalu menarik minat saya untuk menontonnya. Saya sendiri juga heran, kenapa saya bisa jadi kecanduan nonton drama. *Padahal dari segi cerita, sudah sering ditampilkan yang begitu-begitu saja*
Hanya saja, menurut saya, yang menarik dalam drama sudah bukan lagi ceritanya yang dikemas terlalu romantis untuk penonton seumuran saya sekarang ataupun aktor dan aktrisnya yang tampan dan cantik, tapi yang membuat saya menyukainya adalah cara aktor dan aktrisnya yang sangat mendalami peran mereka dalam drama. Mereka sangat berbeda bila dibandingkan dengan aktor dan aktris sinetron di negeri sendiri yang selalu saja sama tanpa peningkatan kualitas akting padahal mereka memerankan tokoh yang berbeda di setiap dramanya. Selain itu, lagi yang digunakan dalam drama juga khusus diciptakan untuk mengiringi setiap adegan didalamnya. Tidak seperti drama di Indonesia, yang lagunya hanya tinggal memilih dari band atau penyanyi yang lagunya sudah populer. Kesannya jadi memaksakan lagu, jadi sering nggak pas antara lagu dan adegannya.
Walaupun begitu, cerita dalam drama tetap selalu menarik minat saya untuk menontonnya. Saya sendiri juga heran, kenapa saya bisa jadi kecanduan nonton drama. *Padahal dari segi cerita, sudah sering ditampilkan yang begitu-begitu saja*
Hanya saja, menurut saya, yang menarik dalam drama sudah bukan lagi ceritanya yang dikemas terlalu romantis untuk penonton seumuran saya sekarang ataupun aktor dan aktrisnya yang tampan dan cantik, tapi yang membuat saya menyukainya adalah cara aktor dan aktrisnya yang sangat mendalami peran mereka dalam drama. Mereka sangat berbeda bila dibandingkan dengan aktor dan aktris sinetron di negeri sendiri yang selalu saja sama tanpa peningkatan kualitas akting padahal mereka memerankan tokoh yang berbeda di setiap dramanya. Selain itu, lagi yang digunakan dalam drama juga khusus diciptakan untuk mengiringi setiap adegan didalamnya. Tidak seperti drama di Indonesia, yang lagunya hanya tinggal memilih dari band atau penyanyi yang lagunya sudah populer. Kesannya jadi memaksakan lagu, jadi sering nggak pas antara lagu dan adegannya.
Banpo Bridge - Han River
Dan yang paling menyenangkan, bonus dari nonton drama adalah saya bisa melihat Korea secara puas. Hohoho *Ketawa Setan*
Bagaimana nggak puas, mereka mengekspos tempat-tempat terkenal di Korea sebagai latar belakang ceritanya. Mulai dari adegan sedih yang sering mengambil lokasi di dekat sungai Han sampai adegan romantis di pulau Jeju. Wooo~~ jadi pengen cepet-cepet kesana O.O
Hingga pada akhirnya, saya harus kembali hidup normal di kehidupan nyata dan meninggalkan semua keromantisan drama dalam mimpi saya :)
0 komentar:
Posting Komentar