25 September 2013

Time of Your Life

Diposting oleh Unknown di 14.52 0 komentar
Selamat bertemu kembali teman-teman :)

Di hari yang cerah ini saya akan sedikit bercerita tentang sebuah buku yang berisi banyak motivasi dan inspirasi bagi kaum muda. Buku ini saya beli di sebuah toko buku yang namanya udah kesohor diseantero Indonesia. Niat awal saya datang ke toko buku ini sebenarnya untuk membeli buku cerita buat keponakan saya yang tinggal di Palu *Abaikan*
Eh, nggak taunya pas udah di dalam toko buku saya jadi kalap belanja buku *Seperti Biasa*


Pertama ngeliat sampulnya, saya udah tertarik, karena saya pemakai sneakers *Abaikan Lagi* Gambar sneakers di cover buku itu melambangkan jiwa muda, walaupun pemakainya belum tentu juga anak muda *Piiiss* Selain tu ada tulisan KOREA BEST SELLER. Bagi saya, hal-hal yang berkaitan dengan Korea selalu menjadi hal yang menarik minat saya. Dilihat lebih lanjut lagi, penulisnya seorang profesor dan mentor terbaik di Seoul National University, bernama Rando Kim. Akhirnya, tanpa perlu mikir panjang lagi, saya beli deh buku ini.
Seperti yang sudah saya katakan lagi, buku ini berisi inspirasi bagi kaum muda. Banyak hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari pengalaman Prof Kim menjalani masa mudanya di usia 20an. Awalnya Prof Kim membuat buku ini untuk anak lelakinya yang bernama Jun, yang sudah memasuki usia 20an. Tapi setelah itu, Prof Kim juga ingin nasihat-nasihatnya bukan hanya diperuntukkan bagi anaknya saja. Tapi akan jauh lebih bermakna bila nasihatnya juga bisa memberikan inspirasi bagi kaum muda lainnya. Maka dari itu terbitlah buku hebat ini.
Ada sebuah kutipan dari buku ini yang sangat saya sukai, yang kemudian mendorong saya untuk segera membacanya. Berikut ini saya jabarkan sedikit:

“Setiap bunga akan mekar ketika saatnya tiba: forsythia, kamelia, dan bunga-bunga lain. Bebungaan itu tahu kapan mereka akan mekar; tidak seperti kebanyakan dari kita yang selalu ingin mendahului yang lain. Apakah kamu merasa tertinggal dari teman-temanmu? Apakah kamu merasa telah menyia-nyiakan waktu sementara teman-temanmu mulai melangkah menuju kesuksesan? Jika kamu berpikir demikian, ingatlah bahwa kamu memiliki masa mekarmu sendiri, begitu juga dengan teman-temanmu. Musimmu belum datang. Namun, ia pasti akan datang ketika kuncupmu terbuka. Mungkin kuncup itu mekar lebih lama dari yang lain, tetapi ketika sampai pada waktunya, kamu akan mekar dengan begitu indah dan menawan seperti bebungaan lain yang telah mekar sebelum dirimu. Jadi, angkatlah kepalamu dan bersiaplah menyambut musimmu. Ingat, kamu begitu menakjubkan!”

Hear Me, Cinta Dalam Keheningan

Diposting oleh Unknown di 01.02 0 komentar
Hear Me

Secara nggak sengaja, saya menemukan film ini di dalam salah satu folder yang di beri nama sangat berlebihan oleh teman saya, MGR Ayuningtyas, "program liburan saya" di laptopnya. Awalnya saya bertanya pada Ayu, film tentang apa ini? Tapi ternyata, si empu-nya Laptop malah belum nonton -_-
Terpaksalah saya buka sendiri filmnya. Judulnya Hear Me. Pas dilihat diawal-awal film, saya sempet gag tertarik. Entah kenapa, saya kurang begitu suka sama film Taiwan. Walaupun saya juga mengikuti beberapa drama Taiwan, tapi rasanya film Taiwan itu kurang ada gregetnya bila dibandingkan dengan film dari Asia Timur lainnya *No Bash* Aktor dan aktris pemerannya juga saya enggak kenal *Kudet*. Beda sama aktor dan aktris Korea, yang sebagian besar sudah cukup terkenal di Indonesia.

Tapi seperti yang sudah saya katakan tadi, karena penasaran, saya buka sedikit-sedikit adegan di film itu. Dan ternyata, ceritanya cukup menarik. Film ini bergenre komedi romatis, tapi ada juga pesan moralnya tentang hubungan kakak beradik yang berbicara dengan bahasa isyarat ini. Pemainnya juga gag kalah tampan dan cantik dibandingkan artis dari Korea *Apaseeehh??* Dan sayangnya, saya gag bisa nonton saat itu juga, karena ada acara ngumpul bareng teman-teman mantan PPL.
Baru pada malam harinya saya memutuskan untuk menonton film ini, karena si Ayu teman saya, udah terlanjur tidur duluan dan saya ditinggalkan begitu saja di kamar kostnya.

Cerita berawal di sebuah kolam renang. Ternyata itu adalah kolam renang khusus untuk latihan atlet-atlet tuna rungu. Di sana ada seorang gadis bernama Yang Yang (yang ada pada gambar diatas, dan disamping ini, yang rambutnya panjang nggak pake topi) yang sedang menunggui kakaknya Xiao Peng berlatih renang untuk kejuaraan. Xiao Peng (digambar sebelah kanan) adalah atlet unggulan di Tim Renang tuna rungu ini. Saat istirahat latihan, datanglah seorang pemuda penjual nasi kotak bernama Tian Kuo (gambarnya juga ada diatas, itu, disampingnya Yang Yang). Tian Kuo ini jualan nasi kotak khusus bagi tuna rungu. Dia bahkan memberikan potongan harga bagi mereka *Good Boy*. Tanpa sengaja, Tian Kuo melihat Yang Yang dan Xiao Peng yang sedang berbicara menggunakan bahasa isyarat. Tian Kuo ini juga mahir berbahasa isyarat lhoh, walaupun gesture-nya kadang sangat "lebay".

Saat pertama kali bertemu Yang Yang, Tian Kuo sudah jatuh cinta pada gadis itu *Beginilah Drama*.
Mereka pun saling bertukar MSN untuk berkomunikasi (Yang Yang mengira Tian Kuo adalah seorang tuna rungu juga) Tian Kuo sering memberikan nasi kotak gratis pada Yang Yang, agar dia lebih mengenal Yang Yang lagi saat mereka bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Sayangnya, karena Yang Yang bekerja serabutan, dia menjadi sangat sibuk. Tian Kuo jadi jarang bisa bertemu dengan Yang Yang lagi.


Tapi bukan Tian Kuo namanya bila mudah putus asa. Dia dengan setia menunggu balasan MSN dari Yang Yang setiap malam. Bahkan Tian Kuo mengunjungi Yang Yang di tempat kerjanya sebagai seniman jalanan. Hingga pada suatu hari, Tian Kuo berhasil mengajak Yang Yang makan malam berdua. Kesalahpahaman terjadi disini, saat Yang Yang membayar makan malam dengan uang recehan hasil dari bekerjanya. Tian Kuo yang tidak mau menunggu terlalu lama, langsung membayar makanan mereka. Yang Yang seketika marah, karena mengira Tian Kuo malu melihat mereka membayar dengan uang recehan.
Sejak saai itu, Yang Yang jadi menjauhi Tian Kuo. Apalagi, dengan hadirnya Tian Kuo, hubungan Yang Yang dan Xiao Peng jadi jauh. Padahal sebenarnya Xiao Peng senang jika Yang Yang hidup untuk dirinya sendiri. Bukan hanya untuk Xiao Peng saja. Karena selama ini Yang Yang-lah yang bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka berdua, dan untuk membantu Xiao Peng mewujudkan impiannya menjuarai kejuaraan berenang.

Disisi lain, Tian Kuo lagi "galau" karena dirinya tak juga berhasil meminta maaf pada Yang Yang. Bahkan orang tua Tian Kuo pun ikut-ikutan khawatir melihat tingkah laku anaknya yang udah galau tingkat dewa *Lebee Gilak* Mereka memberikan uang saku yang cukup banyak untuk Tian Kuo. Dan ternyata uang itu digunakan Tian Kuo untuk membeli celengan kaca berbentuk burung bangau (Yang Yang mirip Burung bangau karena larinya sangat cepat, menurut Xiao Peng) untuk diberikan pada Yang Yang.


Karena masih tak mempan, Tian Kuo terus saja menemui Yang Yang untuk meminta maaf. Tian Kuo mencari Yang Yang di kolam renang tempat latihan Xiao Peng dan teman-teman atletnya. Mereka berdua bertemu disana. Yang Yang tidak mendengar kedatangan Tian Kuo, membelakangi Tian Kuo. Tian Kuo pun meminta maaf dan mengutarakan isi hatinya pada Yang Yang, tapi dia tidak menggunakan bahasa isyarat melainkan dengan suara, menganggap Yang Yang bisa mendengarnya. Di scene ini, bener-bener konyol. Saat Tian Kuo hendak mencium Yang Yang, tiba-tiba saja gadis itu berbalik pada Tian Kuo. Wajah mereka berdua sangat dekat. Tian Kuo yang malu pun akhirnya menceburkan diri ke kolam renang. Kekekeke *Ketawa Puas* Dan akhirnya, Tian Kuo berhasil mengutarakan permintaan maafnya pada Yang Yang.
Apakan permintaan maaf Tian Kuo akan diterima oleh Yang Yang? Apakah orangtua Tian Kuo setuju bila putra satu-satunya berpacaran dengan gadis tuna rungu? Lalu bagaimana pula hubungan Yang Yang dengan Xiao Peng, kakaknya, yang menjauh karena kehadiran Tian Kuo? Silahkan anda-anda semua menonton film ini. Saya jamin, selama 108 menit, tidak akan ada kata jenuh. Sebab dalam film yang sederhana ini, alurnya tidak bertele-tele macam sinetron Indonesia yang setiap tahun episodenya makin dipanjangin, bukannya makin sedikit menuju tamat *Eh, Curhat*
Saya ucapkan selamat menonton :)

24 September 2013

Efek sebuah drama

Diposting oleh Unknown di 00.25 0 komentar
"Menabrak seseorang di jalan, meraih buku yang sama di perpustakaan, atau berjalan di bawah payung seseorang ... Saya pikir bahwa jatuh cinta akan menjadi istimewa. Saya tidak bisa membayangkan ... bahwa saya akan jatuh karena hal seperti ini."
-Reply 1997-

Bila dilihat lebih lanjut, sedikit kutipan kalimat diatas terdengar sangat romantis, tapi juga klise. Bahkan sangat jrang terjadi di kehidupan nyata. Ya.. itu benar, karena kejadian yang ditulis dalam kalimat itu hanya ada dalam di dalam adegan drama-drama Korea yang sering saya tonton. Bukannya tidak mungkin terjadi, hanya saja kemungkinan terjadinya jatuh cinta karena kejadian yang disebutkan tadi sangatlah kecil.
Tidak dipungkiri, saya juga memimpikan adegan-adegan dalam drama terjadi di kehidupan nyata saya *Efek Penggemar Drama Akut* Siapa yang tidak mau, ketika sedang asik diperpustakaan atau di toko buku, kita mengambil buku yang sama dengan seseorang, kemudian berpandangan cukup lama karena sama-sama terkejut, setelah itu berkenalan dan akhirnya jatuh cinta. Sungguh kisah percintaan yang romantis.

Bagi saya, efek sebuah drama dalam kehidupan nyata cukup berpengaruh. Karenanya, saya sering memimpikan hal-hal indah dalam drama terjadi di kenyataan. Atau mungkin itu karena saya yang terlalu "lebay" menanggapi sebuah drama *Sepertinya Begitu* Entah kenapa, pengennya ada seseorang yang selalu ada disamping kita, ada sahabat yang selalu mendukung kita, setidaknya satu orang saja, seperti tokoh utama dalam drama yang memiliki seorang sahabat sejati yang sangat bisa dipercaya dan bisa diandalkan, dan pastinya kisah cinta si wanita tokoh utama dalam drama sering berakhir dengan pria pemilik perusahaan yang kaya raya.
Inilah salah satu jeleknya drama. Membuat orang-orang yang "lebay" dalam menanggapi drama jadi berekspektasi terlalu tinggi. Bahkan kesannya jadi seperti menjual mimpi. Bertemu dengan pria kaya, yang kemudian jatuh cinta dan menikah dengannya.*Wish*
Ceritanya pun begitu-begitu saja, tentang empat orang tokoh utama yang cerita cintanya sudah bukan lagi cinta segitiga, tapi diganti menjadi cinta segiempat yang lebih ribet. Salah satu tokoh utamanya pasti ada yang baru kembali dari Luar Negeri. Di tengah cerita pasti ada mantan pacar a.k.a first love dari si pria tokoh utama yang ingin kembali lagi bersama, yang sifatnya sedikit antagonis. Dan yang bikin saya sebel, kenapa selalu saja si wanita tokoh utama dicintai oleh dua orang pria kaya sekaligus *Geleng-geleng Kepala* Kalau sudah begitu, salah satu tokohnya pasti akan mengalah dan memilih untuk merelakan si wanita dengan pria tokoh utama. Sudah sangat gampang ditebak kan??
Walaupun begitu, cerita dalam drama tetap selalu menarik minat saya untuk menontonnya. Saya sendiri juga heran, kenapa saya bisa jadi kecanduan nonton drama. *Padahal dari segi cerita, sudah sering ditampilkan yang begitu-begitu saja*
Hanya saja, menurut saya, yang menarik dalam drama sudah bukan lagi ceritanya yang dikemas terlalu romantis untuk penonton seumuran saya sekarang ataupun aktor dan aktrisnya yang tampan dan cantik, tapi yang membuat saya menyukainya adalah cara aktor dan aktrisnya yang sangat mendalami peran mereka dalam drama. Mereka sangat berbeda bila dibandingkan dengan aktor dan aktris sinetron di negeri sendiri yang selalu saja sama tanpa peningkatan kualitas akting padahal mereka memerankan tokoh yang berbeda di setiap dramanya. Selain itu, lagi yang digunakan dalam drama juga khusus diciptakan untuk mengiringi setiap adegan didalamnya. Tidak seperti drama di Indonesia, yang lagunya hanya tinggal memilih dari band atau penyanyi yang lagunya sudah populer. Kesannya jadi memaksakan lagu, jadi sering nggak pas antara lagu dan adegannya.

Banpo Bridge - Han River

Dan yang paling menyenangkan, bonus dari nonton drama adalah saya bisa melihat Korea secara puas. Hohoho *Ketawa Setan*
Bagaimana nggak puas, mereka mengekspos tempat-tempat terkenal di Korea sebagai latar belakang ceritanya. Mulai dari adegan sedih yang sering mengambil lokasi di dekat sungai Han sampai adegan romantis di pulau Jeju. Wooo~~ jadi pengen cepet-cepet kesana O.O
Hingga pada akhirnya, saya harus kembali hidup normal di kehidupan nyata dan meninggalkan semua keromantisan drama dalam mimpi saya :)


1 September 2013

Diposting oleh Unknown di 10.08 0 komentar
Ini adalah piknik pertama kita, sendiri, tanpa teman-teman Pkn tercinta. Sebenarnya sih rencana piknik bersama ini sudah cukup lama terbersit dalam pikiran kita. Tapi selalu aja bingung menentukan hari, tanggal, tempat tujuan dan jamnya. Yaaahh, maklum aja, kita udah gag sekelas lagi. Dalam artian kita sudah sibuk dengan se-krip-sih masing-masing. Itu sebabnya, rencana yang ada tinggalah rencana :(
Tapi untungnya, setelah sekian lama menunggu untuk bisa piknik bersama, akhirnya kesampaian juga :)
Sedikit diluar rencana sih, soalnya waktu itu malah kita piknik tanpa persiapan. Tempat tujuan piknik sendiri baru ditentuin setelah kita ada didalam mobil. Itupun masih ada pilihan-pilihan tempat lain, yang gag bisa kita langsung putusin mau pergi kesana apa engga. Belum lagi soal jalan menuju kesananya. Giliran udah  milih tempat, tiba-tiba gag jadi karena kita gag tau jalannya. hihihi :D
Akhirnya setelah melalui perdebatan yang panjang *Lebay* terpilihlah satu pantai indah di daerah Gunung Kidul, tepatnya di Pantai Krakal.

(Di foto itu, kita keliatan kompakan pake baju warna abu-abu dan sedikit aksen oranye. Padahal waktu itu kita gag janjian loooh :D *baru sadar pas kita buka-buka foto itu di rumah*
Namanya juga sahabat, biasanya punya perasaan yang sama gitu..)

Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya kita sampai juga di Pantai Krakal. Sampai disana, itu pantai sepiiii.. banget, berasa punya pantai pribadi deh *Lebe* Hanya ada segelintir orang disana. Itu yang bikin kita seneng, bebas mau ngapain aja, gag ada yang bakalan ganggu atau risih sama tingkah alay kita XD hihihi..
Puas seharian kita berjemur di pantai. Oh,ya, kita juga sempat naik ke bukit yang ada di pantai itu juga loh. Tapi kita lewat jalur ilegal yang sedikit lebih curam dan berbahaya. Soalnya, kalo kita pake jalur yang legal musti ngeluarin duit lagi. Padahal pas diatas pemandangannya juga gag lebih bagus dari yang jalur ilegal.
Sedikit catatan, kalo mau lewat yang jalur ilegal jangan sekali-kali pake sepatu hak tinggi atau malah gag pake alas kaki sama sekali. Soalnya itu jalur bener-bener ekstrem dan bahaya. Kalo jalan mesti konsentrasi *LebeLagi*
Tapi pemandangan yang ditawarkan jalur ilegal malah kelihatan lebih bagus dari jalur legal. Soalnya dijalur ilegal, kita gag dibatasi mau naik sampe puncak bukit yang paling ujung sekalipun. Beda dengan jalur legal, yang ada pengamannya,masih ada batas beberapa meter dari pinggir bukit di tepi pantai.Jadi kita gag bisa ngeliat laut lebih jelas lagi dari atas bukit. Panorama diatas bukit ini bener-bener gag kita sia-siain buat sesi pemotretan *ceileee* soalnya pemandangannya bener-bener bagus. Kapan-kapan kita bakal upload hasil jepretannya di blog ini:)

Sekian dulu cerita perjalanan piknik pertama kita. Semoga bisa memberikan inspirasi buat nyari tempat liburan di Jogja. See you ..
 

alleefadiaries Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting