Hear Me
Secara nggak sengaja, saya menemukan film ini di dalam salah satu folder yang di beri nama sangat berlebihan oleh teman saya, MGR Ayuningtyas, "program liburan saya" di laptopnya. Awalnya saya bertanya pada Ayu, film tentang apa ini? Tapi ternyata, si empu-nya Laptop malah belum nonton -_-
Terpaksalah saya buka sendiri filmnya. Judulnya Hear Me. Pas dilihat diawal-awal film, saya sempet gag tertarik. Entah kenapa, saya kurang begitu suka sama film Taiwan. Walaupun saya juga mengikuti beberapa drama Taiwan, tapi rasanya film Taiwan itu kurang ada gregetnya bila dibandingkan dengan film dari Asia Timur lainnya *No Bash* Aktor dan aktris pemerannya juga saya enggak kenal *Kudet*. Beda sama aktor dan aktris Korea, yang sebagian besar sudah cukup terkenal di Indonesia.
Tapi seperti yang sudah saya katakan tadi, karena penasaran, saya buka sedikit-sedikit adegan di film itu. Dan ternyata, ceritanya cukup menarik. Film ini bergenre komedi romatis, tapi ada juga pesan moralnya tentang hubungan kakak beradik yang berbicara dengan bahasa isyarat ini. Pemainnya juga gag kalah tampan dan cantik dibandingkan artis dari Korea *Apaseeehh??* Dan sayangnya, saya gag bisa nonton saat itu juga, karena ada acara ngumpul bareng teman-teman mantan PPL.
Baru pada malam harinya saya memutuskan untuk menonton film ini, karena si Ayu teman saya, udah terlanjur tidur duluan dan saya ditinggalkan begitu saja di kamar kostnya.
Cerita berawal di sebuah kolam renang. Ternyata itu adalah kolam renang khusus untuk latihan atlet-atlet tuna rungu. Di sana ada seorang gadis bernama Yang Yang (yang ada pada gambar diatas, dan disamping ini, yang rambutnya panjang nggak pake topi) yang sedang menunggui kakaknya Xiao Peng berlatih renang untuk kejuaraan. Xiao Peng (digambar sebelah kanan) adalah atlet unggulan di Tim Renang tuna rungu ini. Saat istirahat latihan, datanglah seorang pemuda penjual nasi kotak bernama Tian Kuo (gambarnya juga ada diatas, itu, disampingnya Yang Yang). Tian Kuo ini jualan nasi kotak khusus bagi tuna rungu. Dia bahkan memberikan potongan harga bagi mereka *Good Boy*. Tanpa sengaja, Tian Kuo melihat Yang Yang dan Xiao Peng yang sedang berbicara menggunakan bahasa isyarat. Tian Kuo ini juga mahir berbahasa isyarat lhoh, walaupun gesture-nya kadang sangat "lebay".
Saat pertama kali bertemu Yang Yang, Tian Kuo sudah jatuh cinta pada gadis itu *Beginilah Drama*.
Mereka pun saling bertukar MSN untuk berkomunikasi (Yang Yang mengira Tian Kuo adalah seorang tuna rungu juga) Tian Kuo sering memberikan nasi kotak gratis pada Yang Yang, agar dia lebih mengenal Yang Yang lagi saat mereka bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Sayangnya, karena Yang Yang bekerja serabutan, dia menjadi sangat sibuk. Tian Kuo jadi jarang bisa bertemu dengan Yang Yang lagi.
Tapi bukan Tian Kuo namanya bila mudah putus asa. Dia dengan setia menunggu balasan MSN dari Yang Yang setiap malam. Bahkan Tian Kuo mengunjungi Yang Yang di tempat kerjanya sebagai seniman jalanan. Hingga pada suatu hari, Tian Kuo berhasil mengajak Yang Yang makan malam berdua. Kesalahpahaman terjadi disini, saat Yang Yang membayar makan malam dengan uang recehan hasil dari bekerjanya. Tian Kuo yang tidak mau menunggu terlalu lama, langsung membayar makanan mereka. Yang Yang seketika marah, karena mengira Tian Kuo malu melihat mereka membayar dengan uang recehan.
Sejak saai itu, Yang Yang jadi menjauhi Tian Kuo. Apalagi, dengan hadirnya Tian Kuo, hubungan Yang Yang dan Xiao Peng jadi jauh. Padahal sebenarnya Xiao Peng senang jika Yang Yang hidup untuk dirinya sendiri. Bukan hanya untuk Xiao Peng saja. Karena selama ini Yang Yang-lah yang bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka berdua, dan untuk membantu Xiao Peng mewujudkan impiannya menjuarai kejuaraan berenang.
Disisi lain, Tian Kuo lagi "galau" karena dirinya tak juga berhasil meminta maaf pada Yang Yang. Bahkan orang tua Tian Kuo pun ikut-ikutan khawatir melihat tingkah laku anaknya yang udah galau tingkat dewa *Lebee Gilak* Mereka memberikan uang saku yang cukup banyak untuk Tian Kuo. Dan ternyata uang itu digunakan Tian Kuo untuk membeli celengan kaca berbentuk burung bangau (Yang Yang mirip Burung bangau karena larinya sangat cepat, menurut Xiao Peng) untuk diberikan pada Yang Yang.
Karena masih tak mempan, Tian Kuo terus saja menemui Yang Yang untuk meminta maaf. Tian Kuo mencari Yang Yang di kolam renang tempat latihan Xiao Peng dan teman-teman atletnya. Mereka berdua bertemu disana. Yang Yang tidak mendengar kedatangan Tian Kuo, membelakangi Tian Kuo. Tian Kuo pun meminta maaf dan mengutarakan isi hatinya pada Yang Yang, tapi dia tidak menggunakan bahasa isyarat melainkan dengan suara, menganggap Yang Yang bisa mendengarnya. Di scene ini, bener-bener konyol. Saat Tian Kuo hendak mencium Yang Yang, tiba-tiba saja gadis itu berbalik pada Tian Kuo. Wajah mereka berdua sangat dekat. Tian Kuo yang malu pun akhirnya menceburkan diri ke kolam renang. Kekekeke *Ketawa Puas* Dan akhirnya, Tian Kuo berhasil mengutarakan permintaan maafnya pada Yang Yang.
Apakan permintaan maaf Tian Kuo akan diterima oleh Yang Yang? Apakah orangtua Tian Kuo setuju bila putra satu-satunya berpacaran dengan gadis tuna rungu? Lalu bagaimana pula hubungan Yang Yang dengan Xiao Peng, kakaknya, yang menjauh karena kehadiran Tian Kuo? Silahkan anda-anda semua menonton film ini. Saya jamin, selama 108 menit, tidak akan ada kata jenuh. Sebab dalam film yang sederhana ini, alurnya tidak bertele-tele macam sinetron Indonesia yang setiap tahun episodenya makin dipanjangin, bukannya makin sedikit menuju tamat *Eh, Curhat*
Saya ucapkan selamat menonton :)